Selalu ada yang bernyanyi dan berelegi dibalik awan hitam
Semoga ada yang menerangi sisi gelap ini
Semoga ada yang menerangi sisi gelap ini
Menanti, seperti pelangi setia menunggu hujan reda
Aku selalu suka sehabis hujan di bulan Desember
Hujan di Bulan Desember
Sampai nanti ketika hujan tak lagi
meneteskan duka meretas luka
Sampai hujan memulihkan luka
(Efek Rumah Kaca - Desember)
'Desember' merupakan salah satu lagu favorit saya baik dari konteks band Efek Rumah Kaca (ERK) maupun lokal Indonesia. Pertama kali mendengarkan lagu ini kira-kira tiga tahun yang lalu saat saya masih kelas X SMA. Saya tak pernah bosan mendengarkan lagu ini berulang-ulang. Saat ini bulan Desember dan memasuki musim hujan, sehingga 'Desember' adalah lagu "wajib" untuk didengarkan (menjadi playlist utama saya).
Berbicara tentang lagu, tentu kita juga harus membicarakan makna dibalik lagu tersebut. Menurut interpretasi saya, 'Desember' ini bermakna kesetiaan.
Makna-makna dari banyak lagu ERK memang cenderung implisit dengan gaya bahasa kiasan. Jadi, pendengar diajak untuk berfikir sejenak untuk memahami makna sebuah lagu.
'Selalu ada yang bernyanyi dan berelegi
Dibalik awan hitam'
Kembali ke 'Desember', lagu ini menceritakan tentang seseorang yang termenung di kala hujan, lalu memandangi pelangi setelah hujan reda. Desember itu adalah bulan dimana musim hujan telah tiba. Hujan terkadang bisa memberikan kesejukan; terkadang pula memberikan luka.
'Semoga ada yang menerangi sisi gelap ini
Menanti, seperti pelangi setia menunggu hujan reda'
Seseorang tersebut juga mengharapkan "cahaya" terang yang mampu untuk mengobati sisi gelap dari dirinya. Dia berharap ada yang menemani dengan setia disaat dia terjatuh maupun bangkit dari kehidupannya. Pelangi dan hujan adalah metafora dari makna kesetiaan.
'Aku selalu suka sehabis hujan di bulan Desember
Hujan di Bulan Desember'
'Desember' itu juga memberikan kenangan sendiri untuk saya, hampir setiap saya menyaksikan gigs ERK, mereka selalu membawakan lagu ini. Namun, ada satu momen yang tidak bisa saya lupakan: 2 tahun silam, tepatnya tanggal 5 Desember 2009 saya bertemu dengan seseorang (yang dulu pernah dekat dengan saya) di acara Green Festival 2009, ERK manggung di acara tersebut dan menyanyikan lagu 'Desember'. Kebetulan kami berdua suka dengan ERK. Ah sudahlah, itu hanya kenangan. :)
Mungkin ini saja yang bisa saya tulis dalam posting-an blog kali ini: mencoba untuk meng-interpretasi secara singkat (sekali) lagu 'Desember'. Butuh waktu yang lama bagi saya untuk menulis hal ini karena sangat sukar sekali menulis tentang sebuah lagu dari band cerdas asal Jakarta ini. Saya prediksi, sepuluh tahun mendatang lagu 'Desember' ini bisa menjadi legenda seperti halnya lagu 'September Ceria' milik James. F Sundah yang dipopulerkan oleh Vina Panduwinata.
Selamat bulan Desember. Walaupun hujan sering turun akhir-akhir ini, mari tetap kita nikmati bulan ini.
'Sampai nanti ketika hujan tak lagi
meneteskan duka meretas luka
Sampai hujan memulihkan luka'
Semoga, hujan dapat memulihkan luka bagi orang-orang yang sedang dirundung kegalauan di bulan ini untuk tetap optimis dan berkarya secara dinamis. :D
Husni Mubarak
di Semarang, 9 Desember 2011
Pukul 19.39 WIB
1 comment:
Membaca artikelnya..jadi nostalgia..
Menurut saya,
Lagu ini dapat diartikan dengan berbagai sudut pandang, tergantung dari subjek yang menilai dan merasakan makna lagunya.
tempo yang pelan, lirik yang terkesan sendu, namun menyimpan banyak makna.
"Aku..selalu suka sehabis..hujan di bulan Desember.."
Post a Comment