Interview Tragedi Koja dan Jamaah Al Haddad

Beberapa waktu silam, kita dikejutkan oleh peristiwa kerusuhan di makam Mbah Priok disekitar pelabuhan petikemas. Banyak remaja yang ikut didalam kerusuhan. Mengapa hal ini terjadi? dan bagaimana kronologis Insiden tersebut. Berikut transkrip wawancara saya dengan seorang remaja bernama Rama, saksi mata kejadian bentrokan.
Simak wawancara berikut:


Interview 1 : Rama , Remaja pengikut Jamaah Al Haddad dan Saksi Mata

Bagaimana cerita asal mula Mbah Priok dan Jamaah Al-Haddad ?

Jamaah Al-Haddad itu berawal dari pendiri-nya yaitu Habib Hasan bin Muhammad Al-Haddad (Mbah Priok) kelahiran Palembang yang pindah ke daerah utara Jakarta. Beliau dating ke Jakarta bersama kerabatnya Habib Ahsan Ali bin Muhammad Al Haddad dan para pengikutnya. Ditengah lautan tedampar karena ombak di daerah yang sekarang bernama Tanjung Priok. Sesampai di pesisir, beliau duduk dibawah pohon “Tanjung” dan membawa tempat masak nasi yang disebut “Priuk” dan akhirnya wafat disana. Dari situlah cikal bakal nama Tanjung Priok.

Lalu bagaimana perkembangan Jamaah Al-Haddad sepeninggal Habib Hasan Bin Muhammad Al-Haddad atau Mbah Priok ?

Jamaah ini dirintis sampai sekarang oleh Habib Ali Bin Muhammad Al-Haddad. Jamaah ini sangat menunjukkan progresnya karena jamaah tidak hanya dari daerah Priok saja tetapi juga dari Depok, Bekasi dan Tangerang. Setiap malam Jum’at disini digelar pengajian. Aktivitas pengajian yaitu pertama Yasinan setelah Maghrib, lalu dilanjutkan pengajian marhaban, pembacaan Maulid Simuttuduror, Lalu Tausyiah dari para Habaib lalu diutup oleh Doa dan ziarah ke makam Mbah Priok.

Bisa ceritain kronologis tragedi koja 14 april 2010 di makam mbah Priok?

Saya diberitahukan oleh Habib Ali malam sebelum kejadian bahwa pihak Pelindo mempunyai surat yang lebih asli dari pihak Ahli Waris tetapi sebelumnya dari pihak Ahli Waris ditunjukkin surat tanah penyerahan dari belanda. Surat penggusuran telah terjadi dari tahun 2004.

Sejak malam sudah di beritahukan oleh Habib Ali agar jamaah datang karena akan terjadi penggusuran. Namun saya baru datang sekitar jam 8 karena mendapat kabar teman saya bayu dipukulin oleh Satpol PP.

08.00 : Sudah mulai tegang, Satpol PP yang lebih dari 1000 orang sudah berani
menghanucurkan tembok-tembok yang berada di gapura (pintu gerbang depan makam). Di dalam makam terdapat Habib Ali dan Jamaah sekitar 20 orang untuk menyelamatkan makam Mbah Priok.

10.00 : Situasi itu tambah memanas, teman-teman saya dilempari batu karena untuk
mempertahankan diri dari serangan Satpol PP. Setelah itu Satpol PP tambah lebih
berani untuk melakukan perlawanan terhadap warga dan jamaah. Rumah Habib disekitar makam dirusak karena dilempari oleh batu.

12.00 : Pada saat zuhur saya berada di jalan deli dan jamaah yang disana tidak bisa
masuk kedalam makam karena akses masuk dijaga oleh Polisi. Setelah zuhur
situasi tambah memanas. Ormas yang membantu para jamaah dan warga itu Front Betawi Rempug. Lalu ada tokoh yang menyemangati yaitu Habib Jafar bin Ali bin Muhammad Assegaf yang baru saja dating.

13.00 : Dari jalan deli, sulawesi dan arah cilincing melakukan perlawanan terhadap polisi
yang berada di depan RS Koja, tetapi Polisi menyiram gas airmata yang membuat
kami mundur.

14.00 : Sekitar jam 2 kami menyerang menggunakan batu, dan tameng yang akhirnya
Polisi mundur kearah Pelabuhan Petikemas. Namun setelah itu Satpol PP dating
tetapi kita masih semangat melakukan perlawanan dan akhirnya Satpol PP juga
mundur kearah terminal petikemas.

15.00 : Situasi sudah meredam, massa FPI pimpinan Habib Rizieq dating dan para warga
membakar mobil Satpol PP didepan masjid Al-Fudholah, Pelabuhan Petikemas,
dan Depan RS Koja.

15.30 : Habieb Rizieq menyelasaikan perundingan kedalam makam sedangkan didaerah
petikemas, warga masih mengejar Satpol PP kearah sana dan ada satu orang
Satpol PP yang tertinggal disana dan akhirnya dihakimi oleh Massa.

17.00-18.00 : Situasi sudah mulai meredam namun aksi baker membakar mobil Satpol PP
masih berlangsung.


Adakah Hal Mistis pada saat kejadian?

Iya banyak satpol PP yang terjebak di rawa-rawa sekitar makam dan supir yang menggerakan mobil bulldozer supir-nya hilang.

Harapan lo terhadap penyelesaian masalah ?

Ya harapan saya sih adalah makam tidak dibongkar sama sekali karena sudah harga mati, tetapi jika ingin dijadikan cagar budaya, harus disediakan fasilitas seperti akses masuk untuk para jamaah dan di sekitar makam tetap ada rumah (pendopo) yang menjaga makam. Saya harap perundingan ini akan cepat selesai.


Interview 2, Rindu dan Nurul (Saksi sekitar jam 4 sore)

Keadaan disana disaat lo berdua lihat gimana?

Jam satu lihat dari jalan deli banyak Polisi, Satpol PP dan beberapa Tentara disana.
Sekitar jam setengah lima kita nekat melewati jalan di depan RS Koja dari arah pelabuhan dan disana sudah ada mobil Satpol PP yang dibakar.

Interview 3 buat Shout Box : Arief

Mengapa lo ikut-ikutan padahal bukan Jamaah tetap di Alhaddad?

Iya gua ikut datang ke lokasi karena diajak oleh Majelis Ta’lim dideket rumah gua. Selain itu, sebagai anak kelas sosial gua harus ikut peduli sama makam tersebut karena itu adalah cagar budaya yang harus dijaga dan dirawat bukan untuk dihancurkan. Jadi hati gua tergerak untuk mendatangi lokasi dari jam 7 pagi untuk mempertahankan makam tersebut.

-Husni Mubarak-
Jakarta, 21 April 2010