Study Tour” SMAN 13 Jakarta Part I: Dieng






Kamis (17/6) silam SMAN 13 Jakarta (Galas) kembali mengadakan acara “Study Tour” ke Dieng dan Yogyakarta. Acara rutin tahunan itu diikuti antusias oleh siswa-siswi SMAN 13 Jakarta kelas XI. Yaps memang acara ini diperuntukkan untuk siswa kelas XI doang. Tujuannya adalah sebagai medium pembelajaran kontekstual. Jadi belajar enggak terpaku di kelas semata. Sekali-sekali travelling sambil belajar. Asyik kan? Mau tahu tentang acara “study tour” ini, simak terus artikel berikut sampai selesai.

Para rombongan dari SMAN 13 Jakarta berangkat dari Jakarta sekitar pukul 15.30 WIB atau ba’da Ashar dengan tujuan awal Wonosobo dan Dieng. Acara yang digagas oelh SMAN 13 Jakarta bekerjasama dengan Widya Wisata Tour dan juga mahasiswa UNJ ini mengunjungi Dieng sebagai objek utama agar para siswa dapat melakukan penelitian baik berhubungan dengan ilmu alam maupun ilmu sosial.

Setelah perjalanan yang cukup melelehkan melawati ruas pantura, akhirnya rombongan “study tour” sampai di kota Wonosobo, Jawa Tengah. Hemm kota ini benar-benar memukau. Berada di daerah pegunungan, kota ini terlihat sangat bersih sekali.
Lalu lintas kota yang masih sepi di pagi hari dan kebersihan kota ini menyambut rombongan ini.

Di Wonosobo hanya transit sebentar, perjalanan dilanjutkan langsung ke Dieng plateu, sebuah daerah dengan ketinggian 2000 Meter diatas permukaan laut ini merupakan dataran tertinggi terluas nomor 2 setelah pegunungan di daerah Nepal.
Perjalanan dari Wonosobo tidak menggunakan bis besar sob! Melainkan harus berganti dengan menggunakan mikro bis. Hemm bis ini disebut mikro karena bentuknya yang kecil. Lebih kecil sedikit dari metro mini yang berada di Jakarta.

Tiba di Dieng Plateu, rombongan langsung bergegas menuju beberapa objek wisata yang ada disana, diantaranya Telaga Warna, Kawah Sikidang, dan juga komplek candi Pandawa Lima. Obyek wisata di Dieng sangat menarik sekali, lalu pemandangan disekitar hamparan tanaman kentang yang luas, pemandangan pegunungan disekelilingnya dan jugu suhu dingin membuat kawasan ini indah sekali. Menyejukkan!

“Homestay” di Dieng

Di Dieng siswa-siswi SMAN 13 Jakarta tidak hanya jalan-jalan semata, tetapi juga melakukan pengamatran dan observasi. Dieng merupakan kawasan yang sangat menarik untuk dilakukan kajian dan penelitian. Dari mulai penelitian mata pencaharian penduduk sampai fenomena anak gimbal di Dientg menjadi bahan objek kajian loh.
Penduduknya sangat ramah untuk dijadikan narasumber penelitian.

Melakukan penelitian disini adalah pengalaman yang tak terkira. Anak-anak Galas tampak senang melakukan penelitian disini. Setelah penelitian para siswa harus melakukan presentasi tentang penelitian yang mereka dapatkan.

“Gua bisa mendapatkan banyak ilmu, lewat peneletian kelompok gua tentang tumbuhan carica yang hanya bisa tumbuh di dieng. Metode wawancara narasumber sangat bermanfaat sekali. Rasanya penelitian menjadi indah sekali,” Cerita Fia, siswi kelas KI SMAN 13 Jakarta

Di Dieng para rombongan menginap di rumah penduduk yang sering disebut “homestay”. Menginap di “homestay” ini memberikan nuansa baru. Dibanding di hotel, serunya tinggal di “homestay” kita bisa lebih dekat dengan penduduk dan juga kehidupan mereka. Apalagi, jika penduduknya ramah, siswa pasti betah tinggal disana.

“Study tour itu menarik sekali, kita bisa lebih mandiri ketika study tour karena jauh dari orang tua, kebersamaan antar temen melengkapi dan yang menarik ketika berada di homestay kita harus menjaga attitude kita terhadap para penduduk,” Lanjut fia

Dieng merupakan daerah yang sangat dingin sobat, disini mayoritas penduduk memounyai mata pencaharian sebagai petani kentang. Hemm lading pertanian kentang ditemukan dimana-mana di daerah Dieng. Jadi buat kamu yang doyan kentang, gak ada salahnya untuk berkunjung ke Dieng.

Masyarakat petani disini terbagi menjadi dua golongan yang pertama 40 % sebagai petani yang juga pemilik sawah, sedangkan 50 % sisanya adalah buruh tani, yang tidak memiliki sawah dan bekerja untuk petani pemilik sawah. Tetapi walaupun begitu, masyarakat Dieng hidup makmur selain dari pertanian juga dari bidang pariwisata.

Kehidupan agama disini didominasi oleh agama Islam yang hampir 100% penduduknya adalah muslim. Disini juga diterapkan nilai-nilai dan sistem Islam dalam kehidupan sosial. Seperti perempuan disini wajib berjilbab.

Tak terasa semalam sudah rombongan dari SMAN 13 Jakarta berada di Dieng, lalu perjalanan akan dilanjutkan ke kota pelajar Yogyakarta. Kenangan akan Dieng menjadi romantisme tersendiri perjalanan “study tour” ini. Dieng memang mengesankan, menggores kenangan. *bersambung*


-Husni Mubarak

No comments:

Post a Comment