Puas bercengkrama dengan penduduk Dieng dan juga melakukan penelitian disana, lantas gak bikin acara "study tour" berakhir. Siswa-siswi SMAN 13 lanjutmengunjungi kota Yogjakarta. Kota yang terkenal akan budaya Jawa dan keseniannya yang kental. Kota Yogyakarta yang aman, berhati nyaman.
Yogyakarta sebagai salah satu kota budaya, kota seniman dan pelajar adalah kota yang menarik dikunjungi di Indonesia. Kota dimana kesultanan Mataram berkuasa ini sungguh kota yang sangat "eksotis". Pertama kali rombongan sampai di kota ini pada sore hari langsung ketemu dengan Jalan Ring Road Utara. Jalanan Yogyakarta di sore hari dihiasi dengan padatnya kendaraan bermotor khususnya sepeda motor. Memang sepeda motor menjadi pilihan transportasi di kota ini.
Cukup banyak kegiatan yang dilakukan oleh para siswa, seperti mengunjungi Candi Borobudur. Ya, Candi Borobudur yang terletak di daerah Magelang, Jawa Tengah ini nggak pernah ketinggalan untuk dikunjungi. Setelah menyelusuri Candi Borobudur, semuanya bergegas menuju Jogja. Tentunya seluruh siswa sangat antusias untuk mengunjungi kota yang terkenal dengan keraton Jogja nya yang megah. Sesampainya di Jogja, siswa dan guru sempat mampir untuk membeli bakpia pathok sebagai oleh-oleh untuk keluarga di Jakarta. Tentunya tahu dong bakpia pathok, makanan khas Jogja yang selalu banyak peminatnya.
Setelah berbelanja bakpia pathok untuk oleh-oleh, tujuan selanjutnya yaitu menyaksikan sendratari ramayana. Wah tentunya sendratari ini memiliki daya tarik yang luar biasa kepada siswa siswi. Jarang jarang kita bisa menyaksikan sendratari ramayana secara langsung. Apalagi, sendratari ini hanya dipentaskan seminggu sekali di malam hari. Malah sebelumnya, Sendratari Ramayana hanya dipentaskan ketika bulan purnama
muncul.
Sendratari Ramayana benar-benar menarik.Ceritanya yang cukup complicated terkait kisah cinta Rama dan Shinta yang harus punya hambatan karena sesosok raja Rahwana. Selain unsur tari dan teatrikal, pertunjukan ini juga memasukan unsure sinden beserta gamelan yang mengiringi jalannya cerita. Penari-penari yang atraktif, dan panggung & latar yang sangat “hidup” terkemas rapi dalam Sendratari Ramayana. Ada satu adegan yang sangat menakjubkan yaitu adegan membakar sebuah desa, dengan latar diatas panggung dan apa yang terjadi, rumah dari jerami itu benar-benar dibakar!
Kita enggak nyesel deh menyaksikan Sendratari Ramayana. Keren banget! Yang lebih bikin pemandangan indah di sekitar area pertunjukan adalah dari belakang panggung, terlihat Candi Prambanan yang begitu megah. Benar-benar takjub dengan penampilan dari sendratari ramayana dan Candi Prambanan yang bisa dilihat jelas dari bangku penonton. Pertunjukan sendratari Ramayana tidak hanya ditonton oleh turis domestik saja loh, banyak pula turis asing yang ikut menyaksikan jalannya pertunjukan. Pertunjukan tersebut selesai, lalu rombongan sontak langsung aja istirahat di Hotel yang berlokasi dekat dengan Jalan gejayan dan Universitas Sanatha Darma.
Minggu pagi (20/6) tujuan berikut di hari selanjutnya adalah Keraton Jogjakarta. Ya, siapa sih yang nggak tahu Keraton Jogja. Keraton Jogja sudah pasti menjadi tujuan sebagian wisatawan untuk dikunjungi. Apalagi untuk study tour kali ini, tentunya Keraton Jogja menarik untuk dikunjungi.
Didekat Keraton Jogja, ada sebuah alun-alun yang sangat besar. Disana
tentunya sering diadakan acara-acara yang dihadiri oleh penduduk
sekitar Jogja. Nggak hanya itu, banyak banget penjual-penjual makanan,
pakaian, dan asesoris disekitar sana.
Area Keraton Jogja besar sekali. Nggak hanya itu, bangunan-bangunannya
juga sangat unik. Ada beberapa aula yang biasa dijadikan tempatberkumpulnya tamu-tamu, acara tertentu, dan lainnya. Selain aula, ada juga beberapa ruangan yang berisi benda-benda milik Sri Sultan Hamengkubuwono IX seperti beberapa foto-foto Sri Sultan, foto-foto istrinya, dan kumpulan cinderamata dari luar negeri yang dimiliki oleh Keraton Jogja.
Raja Jogja yang sangat karismatik dan dikagumi warga Yogyakarta. Salah satu lukisan yang menarik adalah lukisan Sri Sultan Hamengkubuwono dan di sebelahnya ada tulisan "Tahta Untuk Rakyat". Selain dikenal sebagai raja yang sangat merakyat, beliau juga sangat bangga dengan budaya asal beliau dari tanah Jawa walaupun pernah bersekolah di Universitas Leiden Belanda. Beliau berkata "Walaupun saya mendapatkan pendidikan Barat, namun saya tetaplah orang Jawa"
Pengunjung Keraton juga bisa menikmati seni khas Jogja, yang bisa dilihat dari bangunan-bangunannya dan hiasan-hiasan yang ada diseluruh komplek Keraton Jogja. Ada juga hal yang menarik lho. Di Keraton, kita bisa menjumpai abdi dalem. Abdi dalem adalah orang yang bekerja untuk Keraton Jogja, dengan mengenakan blangkon dan lurik, baju khas adat Jawa. Kita bisa menjumpai mereka ketika mereka sedang bertugas menjaga lingkungan Keraton.
Usai puas mengelilingi Keraton Jogja, saatnya untuk berbelanja di Jl.Malioboro. Siapa yang tidak tahu Jl. Malioboro? Kebanyakan orang tahun tentang jalan ini. Nggak afdol rasanya kalo ke Yogyakarta nggak mampir ke Malioboro. Tempat wisata belanja yang paling terkenal di kota Yogyakarta. Bagi yang suka belanja, malioboro menjadi "surga" pelancong untuk belanja, kara Malioboro sudah sangat terkenal dengan banyaknya pedagang-pedagang yang menjual batik, pakaian, asesoris, tas, dan lain sebagainya. Jalan ini sudah menjadi destinasi wajib bagi para wisatawan yang berkunjung ke kota Yogyakarta.
Di ujung Jl.Malioboro, tepatnya di Jl. Jend. A. Yani, ada sebuah pasar yang jugaterkenal sebagai pusat belanja batik, yaitu Pasar Beringharjo. Tentunya Jl. Malioboro dan Pasar Beringharjo menjadi kawasan belanja favorit bagi pengunjung kota Jogja. Kalo di Jakarta pasar Beringharjo ini seperti pasar Tanah Abang. Didalamny isinya pakaian semua, khususnya motif batik.
Nggak jauh dari Pasar Beringharjo, ada benteng bernama benteng Vredeburg yang dijadikan sebagai taman budaya Yogyakarta, tempat dimana kesenian dan kebudayaan dilestarikan melalui kegiatan seni dan budaya. Ketika bulan juni diselenggarakan “Festival Kesenian Yogyakarta” di benteng Vredeburg. Disudut kiri Benteng, tepatnya di perempatan depan gedung Bank BNI, ada sebuah monumen bertuliskan Monumen Serangan Oemoem 1 Maret 1949. Diseberang benteng, ada pula Istana Jogja yang
berdiri megah.
Setelah puas berbelanja di Malioboro, pantai Parangtritis menjadi tujuan akhir
study tour kali ini. Pantai ini terkenal dengan ratu pantai selatannya, yaitu Nyi Roro Kidul. Karena sedikit keterlambatan dari Malioboro, siswa siswi SMAN 13 baru bisa menjajal pantai parangtritis menjelang magrhib dan hanya memiliki waktu yang singkat disana. Lagipula siswa siswi tidak diizinkan untuk melakukan aktivitas di pantai selatan terlalu lama dan tidak boleh berenang, karena ombak di pantai parangtritis saat itu sangatlah besar, tentunya bisa berbahaya bagi orang-orang yang berenang disana.
Parangtritis menjadi obyek wisata akhir dari rangkaian perjalanan “study tour” SMAN 13 Jakarta. Banyak kisah menarik yang dapat dituangkan diatas kertas tentang Dieng dan Yogyakarta. Semoga suatu hari nanti teman-teman dari SMAN 13 Jakarta bisa kembali mengunjungi Dieng dan Yogyakarta ya. Amin!
-Husni Mubarak dan P Sakti Pratiwi