“Waktu tak menunggu, berlari, berpacu
menderu; bergerak selaras wujudkan harapan,” – Ballads of The Cliche Band
Waktu tak pernah berhenti, waktu pasti terus berputar di tiap
harinya. Perjalanan hidup seorang manusia selalu berjalan seiring dengan
perjalanan waktu. Di bulan ini setiap tahunnya ada sebuah “ceremony” di dalam perjalanan hidup saya. Bulan Juni adalah dimana
usia bertambah karena waktu yang terus bergerak.
Usia saya saat ini telah 20 tahun, memasuki fase baru dalam
kehidupan. Bertambah angka ‘2’ adalah proses transisi dari masa remaja ke masa
dewasa. Walaupun, dalam hukum, seseorang bisa dikatakan dewasa jika telah
berumur 21 tahun.
Perjalanan waktu memberikan efek terkait perkembangan seorang
manusia. Dari fase anak-anak, menjadi remaja, dewasa, hingga tua nanti. Usia
adalah penanda zaman. Walaupun waktu terus berlalu dan usia terus bertambah,
tetapi semangat harus tetap terjaga.
Saya masih ingat ketika SD dahulu, ketika hidup yang asyik tanpa
“beban” yang terlalu berat. Pagi sekolah, siangnya pulang dan biasanya bermain
dengan teman-teman: main kelereng dan sebagainya. Lalu sorenya bermain bola dan
malam harinya belajar atau mengerjakan tugas. Hidup dilalui dengan suka cita
walaupun sesekali harus dimarahi oleh orang tua atau berantam dengan teman.
Namun, tak selamanya hidup seperti itu terus. Perjalanan
waktu menuntut manusia untuk terus berkembang. Tak terasa saya sudah berada di
universitas saat ini. Berbeda dengan SD yang tak ada “beban”, di universitas
“beban” jelas semakin banyak. Itulah hidup, semakin usia seseorang bertambah,
semakin dewasa, dan disitulah semakin banyak masalah yang harus diselesaikan;
dan juga semakin banyak teman atau jejaring sosial juga.
Usia 20 tahun ini menuntut saya untuk lebih dewasa: dapat
mengontrol emosi, tidak hanya mementingkan ego sendiri, harus peduli terhadap
lingkungan terdekat dan juga jangan pernah memaksakan kehendak sendiri.
Perjalanan waktu seorang manusia itu bersamaan dengan manusia lainnya. Manusia
sebagai makhluk sosial tak bisa hidup sendirian. Hidup harus penuh manfaat yang
berdampak untuk manusia lain, Insya Allah.
2 Juni 2012
Tanggal 2 Juni 2012 adalah hari ketika saya memasuki usia 20
tahun. Hari itu adalah salah satu hari terbahagia dalam hidup saya. Sekitar
pukul 11 malam saya pulang ke kos setelah menonton konser Burgerkill dan
Sarasvati di Auditorium Imam Bardjo Undip, saya dikejutkan dengan kehadiran
teman-teman saya di kosan yang memberi kejutan di malam hari ketika waktu
berputar menuju 3 Juni 2012. Namun, hal itu berkesan sekali untuk saya.
Saya berterimakasih terhadap teman-teman yang hadir saat itu:
Aidda, Dyah, Filzah, Dandia, Eros, Ridwan, Bayu, Alzi, Yoga, Bachtiar, Dimas,
Rizky, Endeng, Adul, Ramzy, Amel, dan Caca. Semoga keberkahan tercurah untuk
kita semua ya selama kuliah di Undip.
Dan spesial terimakasih saya untuk Nursilmi Pratiwi:
terimakasih untuk kejutan bersama teman-teman yang lain malam itu. Terimakasih
juga kamu telah berikan motivasi untuk saya bahwa kerja keras adalah cara untuk
mencapai cita-cita. “Terus belajar dan menjadi pembalajar sukses,” katamu. Kenangan
selalu hadir dan harapan serta cita-cita akan terus dirajut di dalam perjalanan
waktu. Dream It, Wish It, and Do It. J
Husni
Mubarak
Semarang, 24
Juni 2012