Tepat H-58 menjelang Ujian Nasional (UN) ketika tulisan ini ditulis dan sekitar 4 bulan lagi Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) akan digelar. UN adalah sesuatu yang paling penting saat ini bagi siswa kelas 3 SMA di seluruh Indonesia. Mengapa penting? Karena UN adalah factor dominan penentu kelulusan siswa selama tiga tahun bersekolah di SMA. Selama ini, UN menjadi momok yang menakutkan bagi sebagian siswa SMA. Tetapi apapun yang terjadi, UN tetap akan dilaksanakan dan mau tidak mau kita harus siap dan semangat menghadapi UN.
Setelah UN, kita sebagai siswa kelas 3 pasti akan disibukkan kembali dalam rangka menghadapi SNMPTN tertulis. Tahun ini sistem penerimaan mahasiswa baru memang sedikit berubah, sebagian PTN menutup jalur mandiri seperti yang dilakukan oleh ITB dan UGM. Hal ini yang membuat terjadinya perubahan tujuan hidup saya setelah Ujian Tertulis (UTUL) UGM yang rencananya akan berlangsung tanggal 27 Maret 2011 batal dilaksanakan. Sebenarnya saat ini terdapat jalur undangan SNMPTN, sebuah seleksi masuk PTN menggunakan nilai rapor selama di SMA. Seperti jalur Penulusuran Minat dan Kemampuan (PMDK) di tahun sebelumnya.
Namun apa daya, saya tidak berhak mendapatkan akses jalur undangan tersebut karena peringkat saya di kelas tidak mencukupi. Saya sedikit kecewa tidak bisa ikut jalur undangan, hehehe. Tetapi saya tidak berkecil hati berkepanjangan karena harapan itu masih ada: SNMPTN Tertulis tanggal 31 Mei-1 Juni 2011 nanti.
Niat dan tujuan awal saya adalah sangat ingin kuliah di jurusan Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL) Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan mengikuti UTUL UGM. Setelah UGM menghapus jalur mandiri, harapan itu pupus. Saya ingin sekali masuk jurusan HI di UGM karena yang tertua di Indonesia untuk jurusan HI. Selain itu, saya juga ingin menjadi dosen dan diplomat kelak. Sepertinya saya harus mengubur impian saya kuliah di HI FISIPOL UGM.
Setelah mengetahui tidak mendapatkan jalur undangan SNMPTN, maka saya memutuskan u/ tidak memilih UGM dalam SNMPTN tertulis nanti. Akhirnya, pilihan saya berubah dari impian semula yaitu jurusan HI di FISIPOL UGM beralih ke Fakultas Hukum (FH). Saya akan memilih FH Universitas Indonesia pada pilihan pertama dan FH Universitas Diponegoro pada pilihan kedua. Semoga dapat diterima di pilihan pertama. Amin. Dan ketika sudah diterima di FHUI/FH Undip kelak, ingin masuk dalam konsentrasi bagian Hukum Internasional.
Walaupun terdapat perubahan memilih jurusan, cita-cita dan tujuan hidup saya tetap sama. Saat ini saya ingin menjadi seorang dosen, penulis, advokat, dan diplomat serta pakar Hukum Internasional kelak. Saya terinspirasi dari Guru Besar Hukum Internasional asal Indonesia yaitu Prof.Dr.Mochtar Kusumaatmadja, S.H., LL.M. Beliau alumnus Fakultas Hukum UI, dosen di Fakultas Hukum Unpad dan juga diplomat yang pernah menjabat sebagai Menteri Luar Negeri RI. Selain itu beliau sangat berjasa kepada negeri ini karena memperkenalkan konsep Wawasan Nusantara dalam Konvensi Hukum Internasional PBB di Jamaika tahun 1982. Saya ingin seperti beliau di masa depan.
Segala sesuatu yang kita rencanakan terkadang tidak seperti yang kita inginkan. Allah SWT telah mengatur skenario kehidupan kita. Perubahan rencana hidup saya terjadi setelah ditiadakan UTUL UGM dan tidak mendapatkan jalur undangan. Jadi, sekarang saya akan bekerja keras semaksimal mungkin untuk menghadapi UN dan SNMPTN. Semoga Allah SWT memberikan yang terbaik untuk saya dan juga teman-teman kelas 3 SMA di seluruh Indonesia untuk meraih impian dan cita-cita. Terakhir, saya ingin mengutip sebuah quote dari Novel Ranah 3 Warna: "Bahwa kita tidak boleh meremehkan orang lain, bahkan tidak boleh meremehkan impian kita sendiri, setinggi apapun. Sungguh Tuhan Maha Mendengar,".
-Husni Mubarak di Jakarta, 19 Februari 2011.